secangkir kopimu dan lampu-lampu malam.
teguk demi teguk mengembalikanmu pada nyata.
aku hanya menatapmu,
sambil sesekali membalas tatapan lampu jalan.
malam ini.
sesederhana itu.
aku menikmati mesranya kita dalam diam.
Am
Popular Posts
-
"Kenapa sih orangtua saya tidak seperti orangtua mereka?" Pemikiran seperti ini rasanya sering kita jumpai di sekitar kita. Saya...
-
pukul dua lewat lima pagi. langit masih menangis sejak tadi. bau air yang meresap di tanah, sengaja menjemputku menemui hujan di masa ...
-
jangan kau pertanyakan, sayang. betapa bahagianya aku ketika kedua mata kecilmu menatapku. tangan rapuhmu menggenggam jariku dan jari ayah...
-
maaf sayang. jika hari ini, malammu berubah menjadi kelabu. bahagiamu pergi. berlarian menjauhimu. sayang. aku melihat mata y...
-
bibirku yang merah. merekah. perlahan luka dan berdarah. aku lelah membawa bunga palsumu. Am. -
di sebuah kedai, ada aku yang duduk di dekat pintu, dan seseorang sedang menyapu.. hampir tak ada lalu lalang yang terlihat. disudut pusa...
-
Ada kenangan yang membekas bagi saya mengenai sebuah tenda merah. Pikiran ini seketika melayang mundur. Saat itu saya berusia 7 tahun. Saya... -
kesenangan-kesenangan itu bisa hilang dalam sekejap. sungguh aku tidak peduli, nyonya. aku hanya ingin dia yang berlari dari kejauhan mem...
-
air itu dituang. "apa arti dari gelas dengan air ini? setengah isi,atau setengah kosong?" gadis itu tertawa kecil. "...
Suka ini ❤
ReplyDeleteSesederhana itu.
ReplyDeleteSuka tulisan ini; karena ada 'kopinya' sih ��
�� AM