Pages

 

Dunia sedang istirahat. Walau sejenak.

di sebuah kedai,
ada aku yang duduk di dekat pintu, dan seseorang sedang menyapu..
hampir tak ada lalu lalang yang terlihat.

disudut pusat perbelanjaan yang sepi, ada damai yang aku resapi.

10 malam sudah berdenting.
kendaraan-kendaraan sudah pulang, bersiap untuk berlomba sampai ke tempat kerja esok hari.

namun, aku masih disini.
di sebuah kedai.
ada aku yang duduk di dekat pintu, dan seseorang sedang menyapu..

untuk beberapa menit, aku merasa dunia tidak menghakimiku.

8 comments :

  1. Sudah 1 taun lebih aku selalu suka melihat blog sederhana namun indah dengan tulisan ini.
    Pernah suatu ketika aku tidak bisa lepas dari blog ini, selalu kutunggu bagai menunggu pelangi sehabis hujan. Setiap kata-katamu kulewati dengan caraku memahami hati.
    Aku pernah bertemu denganmu, meski kamu lewat begitu saja. Di sebuah tempat makan, kita hanya berselang beberapa meja, aku yakin hari itu bisa berkenalan denganmu. Entah apa yang aku pikirkan, aku hanya berani melihatmu saja, sesekali matamu terlihat melirik ke arahku entah kmu menyadarinya atau tidak yang jelas aku pernah melihat senyum indahmu itu.

    Harapku semoga bisa berkenalan dengan mu, tidak hanya sekedar menyapa tapi lebih dari itu hanya ingin mengobrol denganmu. But i'am not your fans, dan aku yakin entah bagaimana itu kita pasti akan ketemu lagi.

    Salam Muda Berkarya
    Ditunggu post hati.nya

    ReplyDelete
  2. Seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua.
    "Dan ketika badai pasir datang menghampiri, aku tak kan duduk diam dan bersembunyi, kan ku hampiri badai tersebut" bukan dia yang tau kemana arah tujuanku

    ReplyDelete
  3. As an omnivorous reader. This is one of the simple kind of poem that i rlly like!

    ReplyDelete

Popular Posts

Gadget #4

 

Gadget #1

Gadget #2

Gadget #3