Pages

 

black valentine.(?)

"apa sih cinta?
delusional."

mata Andra sedikit melirik,mencibir.

Dimas cuma bisa garuk-garuk kepala.

"lo kayak nggak pernah aja ndra."
"ya gue tau,tapi kenapa orang-orang bisa semudah itu ngomong cinta?
cinta tuh ngga pernah jelas.emang ngga bisa didefinisiin."
Andra membuang pandangan ke arah keramaian pesta.

"ini lagi,ngapain lo ajak-ajakin gue ke pesta pake baju hitam kayak orang mau berkabung?
  trus taunya gue harus dengerin berjam-jam orang karaokean lagu cinta sambil termehek-mehek?"

"gue juga ngga ngira akan segininya.makanya gue ajak lo duduk di teras sini."



mereka berdua terdiam sejenak.



"kembali ke topik!"

"okay."


Dimas kembali menatap Andra.


"lucu ya ndra rasanya,nyiksa."


Andra kembali bersikap tak acuh.


"udah lah ndra,ngga usah ditutupin"

"okay okay.gue nggak akan pura-pura.
gue tau rasa nyiksanya.
tapi sejauh ini gue nggak tau yang gue pernah rasain itu cinta atau bukan.
gue percaya dengan rasa sayang.tapi cinta tuh apa.


Andra menatap Dimas dalam.


"kata Mouly Surya,kalo cinta itu buta,itu bukan cinta.Cinta harus bisa berpikir,melihat situasi.
Kalo nggak ya berarti lo cuma jatuh cinta sama perasaan jatuh cinta."


Dimas terdiam.


"mungkin dulu gue cukup hopeless romantic.tapi sekarang buat gue itu cuma
fairytale yang jadi mindset dan dimasukan ke otak kami,para wanita sejak kecil.
ya,terima kasih kepada bapak Walt Disney."

Dimas tersenyum simpul.
Andra sedikit melirik sinis.

"matanya merah tuh."
"iya,perih ngeliatin orang mabok sambil ngigo nama mantannya."
"nggak,mata lo ngembeng."
"sok tau."

kata-kata Andra yang terakhir.agak serak.sesak.

"jangan halangin diri lo sendiri,ndra."

Andra membuang muka.menghindar dari Dimas.

"hey."
"gue ngantuk,dim."
"hey.",kali ini Dimas lebih lembut.

tangan Andra bergetar.

"tau nggak ndra? kenapa gue ngajak lo kesini?

Andra masih membuang muka.

"gue pengen kita sama-sama lihat.ada berbagai macam orang yang mengartikan cinta beda-beda.
ada yang menganggapnya sebagai hal yang logis.
ada yang merasa itu cuma halusinasi sementara.
ada yang merasa cinta itu bisa dibuat.
ada yang merasa jadi beban.
ada yang bisa bikin orang dadakan jadi penyanyi dangdut,tuh."

Dimas menunjuk salah satu temannya karaoke sambil goyang dangdut di atas meja.
Andra tertawa kecil.tapi tetap,menatap muka Dimas di hindarkannya.

"karena setiap orang itu emang beda ndra."

Andra masih diam.

"tapi gue setuju dengan lo,cinta tidak boleh buta.dia harus bisa menimbang sesuatu,
yang baik dan yang benar.sesuatu yang harusnya mengembangkan potensi satu sama lain.
sesuatu yang bijak.sesuatu yang sakral.
sesuatu yang tidak bisa semudah itu diucapkan."

suasana hening.

"emang disitu serunya,ndra.karena kita nggak pernah tau."


sesuatu yang dalam.
yang harusnya tidak egois.

"mau nggak nyari artinya bareng gue?"

dimas menengok.sedikit kaget.

"kalo ngomong liat gue dong."

seketika Andra menengok.

"mau nggak?"
"mau apa?"
"you heard me."
"lo nembak gue?"

"apa perlu gue bilang hal yang sakral itu?"

dimas tertawa.lalu tersenyum.

"siapa takut."


dari sebuah percakapan.bisa saja itu terjadi.
karena rasa itu memang ada.
emang bener-bener nggak pernah ada yang tau artinya.



"eits,berarti kita harus ganti baju dulu dong ndra.jadi pinky pinky."
"euwh.."







Am





11 comments :

  1. hai kak amanda ni q muhan.,
    weh bgus cerpennya kak

    ReplyDelete
  2. Nice one. you so smart manda :)

    ReplyDelete
  3. nice post kak.
    semoga suatu saat bisa jadi buku.

    ReplyDelete
  4. CINTA itu enaknya dikasih saus barbeque,tambahin daun basil buat hiasannya :D Setuju man ?

    ReplyDelete
  5. Dear andra, cinta itu persahabatan cinta itu tentang gimana lo bisa nempatin diri lo sama orang yang lo sayang. Cinta itu sederhana, sesederhana fajar yang diam-diam merupa mentari.

    ReplyDelete

Popular Posts

Gadget #4

 

Gadget #1

Gadget #2

Gadget #3