betapa bahagianya aku ketika kedua mata kecilmu menatapku.
tangan rapuhmu menggenggam jariku dan jari ayahmu.
hidungmu mirip punyaku, warna matamu kelam seperti ayahmu.
kubawa pulang kau dengan bangga, makhluk kecil yang berbagi darah denganku.
aku tak pernah lupa
saat kau mencari bantuan untuk melangkahkan kaki-kaki goyangmu.
dan kau mencarinya dariku.
sambil mencoba bersuara lewat bibir mungil merahmu itu.
kupeluk dan kucium kau seharian dengan penuh rasa syukur.
kau tak akan mengerti
bagaimana hatiku loncat kegirangan
bagaimana hatiku loncat kegirangan
saat kau mulai bisa memanggilku "ibu".
demi Tuhan, takkan rela kutukarkan kebahagiaan itu dengan apapun.
aku bahagia, sayang. sangat bahagia.
meskipun aku harus terus membohongi diri.
bahwa yang kau genggam itu bukan aku.
bahwa yang kau panggil ibu juga bukan aku.
bahwa selamanya aku hanya bisa hidup
demi Tuhan, takkan rela kutukarkan kebahagiaan itu dengan apapun.
aku bahagia, sayang. sangat bahagia.
meskipun aku harus terus membohongi diri.
bahwa yang kau genggam itu bukan aku.
bahwa yang kau panggil ibu juga bukan aku.
bahwa selamanya aku hanya bisa hidup
lewat tatapan-tatapan cinta yang menghujanimu.
"Ini ibuku yang sekarang. Dulu, kata ayah, ibuku langsung pulang saat melahirkan aku dan tak sempat pamit dengan kami."
- am, berdasarkan mimpi semalam
- am, berdasarkan mimpi semalam
Hai ka, kenapa puisi dan cerita2 mu slalu bagus sih?:(
ReplyDeleteMau tanya, klo ka manda bikin cerita atau puisi, lebih sering didasari perasaan apa nggak?
Karena, kan banyak orang yang bikin puisi itu karna apa yang dia rasa.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBaca puisinya apalagi bagian terakhir jadi terbawa suasana sedihnya kak. untung hanya mimpi saja ya :)
ReplyDeletemenyentuh sekali ka bacanya :')
ReplyDeleteindah sekali ya.. btw aku kangen nonton sinetronmu lg lohh hehehe
ReplyDeleteKangen main candy lagi kak amanda
ReplyDeleteJedanya lama sekali dari januari 16 ke februari 17.
ReplyDeleteTerenyuh sekali Am ,ini mewakili kisah2 diluar sana 😥ðŸ˜
ReplyDeleteSaya pengagummu manda:))
ReplyDeleteAm, rutin minum teripang emas yah, gamat gold, sudah banyak olahannya dgn berbagai merk kok, itu baik untuk kamu, semoga cepet sembuh am.
ReplyDeletemonica (refalabutet@gmail.com)
hai manda , boleh bikin ilustrasi buat puisi mu yg ini , puisi mu yg ini membawa saya ke antah berantah seperti ketika kita bermimpi, dunia yg didominasi warna ungu gelap dan berkabut ,
ReplyDeleteSuka banget dengan puisi Amanda yang satu ini. Mengena banget, bahwa bahagia seorang ibu adalah anaknya. Endingnya sungguh gak bisa diduga, dan bikin mberes mili. Semoga Amanda selalu sehat dan terus berkarya.
ReplyDeleteBeberapa kali ovt karna gol.darah beda sama mama, muka, warna kulit gak ada mirip-miripnya sama mama. eh nemu tulisan ini di word laptop bekas mama. Mama guru bahasa indonesia semoga tulisan ini salah satu tulisan yang beliau suka karna memang bagus bukan suka karna makna dibaliknya hehe.
ReplyDelete