Ada kenangan yang membekas bagi saya mengenai sebuah tenda merah. Pikiran ini seketika melayang mundur.
Saat itu saya berusia 7 tahun. Saya sedang menangis tiada henti karena melihat orangtua yang sedang bertengkar di rumah. Tiba-tiba oma saya mengajak saya pergi tanpa izin orangtua saya. Kami hanya pergi berdua dengan mobil, beliau yang menyetir (oma saya termasuk oma-oma preman yang kuat membawa mobil). Sepanjang perjalanan saya masih menangis ketakutan dan beliau selalu berusaha menenangkan saya. Beliau juga mengatakan hari itu ia akan mengajak saya bersenang-senang. Pada waktu itu, saya sama sekali tidak tahu kemana beliau akan membawa saya pergi.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam lebih, saya sampai di daerah kelapa gading. Beliau memarkirkan mobil kami di sebuah tanah kosong yang luas. Saat saya turun dari mobil, saya terpana melihat sebuah tenda merah raksasa di tengah lapangan besar, lengkap dengan hiasan lampu bola-bola kuning, dan dikerumuni oleh ratusan orang. Terdapat pula sebuah bianglala besar yang berdiri kokoh di sebelah tenda merah tersebut. Saya baru menyadari bahwa ini adalah tempat pertunjukan sirkus. Oma saya ternyata sudah merencanakan ini dengan adiknya, yang juga datang membawa cucu-cucunya untuk melihat pertunjukan. Kesedihan saya mendadak hilang. Saya dan sepupu-sepupu saya sangat menikmati berbagai macam atraksi. Ingatan saya tentang pertengkaran di rumah seakan hilang di dalam topi pesulap. Kelompok trapeze melayang-layang di atas kepala saya seakan mengajak pikiran saya untuk melayang bersama. Senja itu, saya dibahagiakan oleh arena yang penuh dengan magis.
Hampir 14 tahun berlalu dan saya masih ingat dengan jelas tenda merah raksasa yang pernah menjadi pintu kebahagiaan saya. Saya ingat rasa takjub yang muncul karena melihat atraksi. Hari ini, sepanjang menyetir pulang sehabis bekerja, saya memutar kembali rekaman kejadian itu di pikiran saya. Perasaan mendadak sesak membayangkan almarhumah oma. Mata saya berair mengingat oma pernah merubah hari menyedihkan saya menjadi hari yang penuh fantasi.
Namun ada perasaan bahagia yang bertahan hingga saat ini. Karena tenda merah, bianglala, lampu kuning yang gemerlap serta riuhnya suasana sirkus pernah menjadi bagian masa kecil saya.
I miss you Oma. Keep making happiness up there, okay? Just like what you did to me.
Kehilangan dan kesedihan adalah dua arti yang beda namun bisa saja letaknya sama. Gelap akan tetap gelap dan cahaya adalah arah. Apa tanda sedih itu air mata, dan apa tanda bahagia itu senyum. Semua berakhir dengan apa yang kita mulai, tak jauh hanya selisih sedikit. Tapi aku melihat tenda merah yang menyala, yang menghidupkan seorang remaja yang secara konsisten melukis kata, ia pula hidup dengan penuh terimakasih, tandamu meletakkan beberapa garis diatas. Biarkan tenda merah itu terus membuat mu hidup, dan biarkan lukisanmu terus membuat siapapun menatapnya, sinis atau senang itu biasa, thanks..
ReplyDeleteBahagia itu sederhana ya, cukup membawa ke tempat keramaian seperti tempat sirkus akan meciptakan rasa bahagia kembali :)
ReplyDeletekeren nih 👍
ReplyDeletedeep
ReplyDeletekeren,mengulang memory dikala umur 7 tahun
ReplyDeleteeeeem kereen ka
ReplyDeletekebahagiaan yang abadi
ReplyDeleteNice..
ReplyDelete